Banda Naira, Akankah Senasib Joule?

|

24 Desember 1818 di Salford, Lancashire, Inggris, lahir seorang laki-laki bernama James Prescott Joule. Namanya akan masih tetap abadi semenjak lahir hingga kini walaupun dia sudah tiada. Namanya mulai menarik perhatian pada tahun 1840 saat ia berusia 22 tahun.


Tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1843 dia menulis sebuah buku mengenai Ekuivalen Mekanik Panas, setelah sebelumnya ia menulis buku Tentang Panas yang Dihasilkan oleh Listrik. Lalu, empat tahun berikutnya yaitu pada 1847 ia juga menerbitkan buku mengenai hubungan dan kekekalan energi.

Karena kemampuannya, Sir William Thomson tertarik untuk melakukan kerja sama dengannya. Mereka Berdua menemukan efek Joule-Thomson. Efek tersebut merupakan prinsip yang kemudian dikembangkan dalam pembuatan lemari es. Efek tersebut menyatakan bahwa apabila gas dibiarkan berkembang tanpa melakukan kerja ke luar, maka suhu gas itu akan turun.

Selain bekerja sama dengan Sir William Thomson, Joule juga menemukan hukum kekekalan energi bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman, yaitu Hermann von Helmholtz dan Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor.

Joule, nama ini diabadikan menjadi satuan energi. Namun Joule hidup miskin dan menghabiskan masa tuanya dalam penyesalan dan kekecewaan karena banyak penemuan ilmiah digunakan untuk berperang.

Seperti Banda Naira, namanya tersohor dan mewangi di daratan Eropa ketika pedagang-pedagan Arab menjual pala yang merupakan barang dagangan yang di bawa dari Banda.

Menyadari manfaat besar dari pala dan kainginan untuk mendapatkan Keuntungan lebih, maka Ratu Isabella dan Raja Ferdinand dari Kerajaan Spanyol mengutus sang pelaut ulung mereka Christopher Columbus untuk menemukan sumper buah pala. Tapi ternyata, Columbus malah menemukan benua Amerika yang bukan merupakan sumber buah pala.

Ketika bertandang ke Mozambique, Alfonso de Alberquerque bertemu dengan seseorang siap mengantarnya ke tempat penghasil buah pala. Sejarah penjajahan di Indonesia pun dimulai.

Pulau Banda yang terpencil, akhirnya ditemukan. Banda dan Buah pala begitu mewangi di Eropa. Ketenaran inilah yang membuat Banda kini seolah menjadi merek dagang yang laris manis di dunia, yang diperdagangkan bukan untuk keuntungan Banda dan Masyarakat Banda. Tapi mereka lupa bahwa Banda adalah tanah para penentang bagi mereka yang memanfaatakan Banda, bukan untuk kemakmuran Banda.

"tulisan ini dibuat karena melihat pemanfaatan Banda oleh Pemerintahan Provinsi Maluku yang sama sekali tidak menguntungkan Banda. Sail Banda 2010 salah satu bukti nyata."

Read More..

MI: KRI Suharso Gelar Operasi Surya Bhaskara Jaya Selama Sail Banda 2010

|

JAKARTA--MI: TNI AL akan menyemarakan pelaksanaan Sail Banda 2010 yang akan berlangsung 27 Juli sampai 8 Agustus 2010 dengan menugaskan KRI Suharso menggelar misi sosial bernama Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ).

"TNI Angkatan Laut berperan aktif dalam kegiatan bakti sosial dalam rangka mewujudkan international civic mission dengan mengedepankan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ). Tujuannya adalah meningkatkan hubungan persahabatan di dunia internasional, perubahan mindset bernegara yang berorientasi ke laut," dalam rilis TNI AL di Jakarta, Rabu (2/6).


Kegiatan ini merupakan kegiatan yang hampir serupa dengan Sail Bunaken 2009 lalu. Kegiatan akan berpusat di Ambon dan Maluku Utara yang meliputi kesehatan pengobatan umum, ISPA, diare, kulit, malaria klinis, pengobatan gigi dan mulut, operasi katarak, operasi bibir sumbing, dan pelayanan KB.

Bakti Sosial lainnya meliputi pemberian bahan kontak, obat-obatan, buku-buku untuk

masyarakat serta tali asih untuk petugas di wilayah terpencil. TNI Angkatan Laut akan mengerahkan beberapa unsurnya diantaranya kapal rumah sakit KRI dr Suharso-990.

Beberapa negara lain yang akan ikut berperan pada kegiatan ini yakni Amerika Serikat dengan mengirimkan kapal rumah sakit terbesar USNS Mercy, Singapura mengirim satu kapal LST jenis LPD dan tim kesehatan, Australia dengan 2 kapal jenis landing craft heavy dan personel medis serta New Zealand dengan mengirim tim medis.

Sasaran operasi bakti SBJ di Pulau Ambon tersebar di daerah-daerah seperti Morela, Mamala, Liang, kamp pramuka, Wai, Paso, Halong, Hutumuri dan Kota Ambon. Sedangkan, di Pulau Buru kegiatan akan berpusat di Namrole. (Din/OL-06)

mediaindonesia.com

Aneh... Banda yang namanya dipakai dalam acara Sail 2010 ini, namanya tidak ada dalam daftar Sasaran operasi bakti SBJ.

Read More..

sailbanda.com; Tahu Tentang Banda atau Tidak?

|

Situs resmi yang mempromosikan pagelaran acara Sail Banda 2010, sailbanda.com, memuat hal yang keliru tentang Banda. Pada halaman Bandanese-culture, dituliskan bahwa tarian adat cakalele Banda dimainkan oleh 30 orang laki-laki. Padahal, tarian adat cakalele banda hanya dimainkan oleh 5 orang laki-laki dan atau 9 orang laki-laki.

Kekeliruan lainnya dapat dilihat dari foto-foto yang tersedia. Contohnya foto tentang tari Cakalele. dalam situs ini foto tari cakalele yang diunggah bukanlah tari cakalele. Menurut pantauan saya foto yang diunggah sepertinya foto tarian adat suku Dayak yang ada di Kalimantan.

Apa ini merupakan bukti bahwa pagelaran acara yang katanya event akbar, hanya dipandang sebelah mata? Sungguh ironis.....

Read More..

Maluku Tak Ada Apa-apanya Tanpa Banda

|

Diawal periode kedua RPJP (2010-2014) direncanakan pelaksanaan Sail Banda yang berpusat di Ambon Kata “ Banda “ digunakan karena nama tersebut telah mendunia sejak zaman colonial melalui rempah-rempahnya."
( http://www.malukuprov.go.id/index.php/berita/67-seputar-maluku/101-sail-banda-2010 )

Kalimat diatas tersebut saya kutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Maluku.

Sunguh-sungguh Menggelikan!!!

Banda yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Maluku yang dikenal dengan wisata bawah lautnya, hanya digunakan sebagai kata sandang pada penyelenggaraan event Sail tahun 2010.

Nama Banda dijual untuk menarik simpati para wisatawan internasional. Para wisatawan internasional pun berduyun-duyun mendaftar sebagai peserta event Sail 2010, karena Banda, bukan Ambon. Nama Banda yang laris manis di pasar wisata Internasional ini membuktikan bahwa Ambon dan Maluku tak memiliki kans di pasar wisata internasional.

Ini mungkin alasan mengapa Masyarakat Banda yang semenjak tahun 2000 menyatakan kesanggupan untuk memekarkan diri sebagai daerah Kabupaten dan atau daerah otorita menuai banyak tantangan. Pemerintah tingkat I Maluku dan Pemerintah Tingkat II Maluku tengah yang menaungi Kecamatan Banda, seakan tak rela kehilangan aset terbesarnya yang pada kenyataannya Pemerintah daerah tak pernah berperan dalam pembangunan Banda.

Memalukannya lagi, rangkaian acara yang pada mulanya akan dilaksanakan di Banda, satu per satu beralih ke daerah-daerah lain di kepulauan Maluku. Fasilitas-fasilitas yang diperuntukan pada daerah pelaksanaan Sail pun berangsur-angsur dialihkan ke tempat lain.

Tak masalah bagi Masyarakat Banda, mungkin hanya sedikit kecewa dengan kenyataan ini. jadi atau pun tidak event Sail Banda ini dilaksanakan di Banda, Kecamatan Banda tetap tak mendapatkan untung apa-apa dari Pemerintah Provinsi.

Yang sangat disayangkan adalah para wisatawan yang telah mendaftarkan diri sebagi peserta Sail Banda, yang bersemangat karena akan mengunjungi kepulauan Banda yang mereka kenal karena wisata alam, wisata sejarah dan wisata bawah lautnya, harus kecewa menerima kenyataan bahwa acara yang dilangsungkan tak sesuai dengan nama yang digunakan.

SALAM PERJUANGAN...!!!!
SALAM MENUJU PEMEKARAN BANDA...!!!
SEMANGAT HATA_SJAHRIR BERSAMA KITA...!!!!

Read More..

Buah Pala Untuk Obat-obatan

|

Selain sebagi rempah-rempah, pala juga berkhasiat untuk pengobatan. Dalam bukunya KHASIAT TANAMAN OBAT, Prof. Hembing Wijayakusuma mengutarakan tentang beberapa keluhan penyakit yang bisa diatasi dengan memanfaatkan pala. Muntaber, kepala pusing, sakit telinga, kencing manis, perut kembung, sakit perut, muntah pada anak-anak dan menambah nafsu makan adalah beberapa diantara keluhan yang bisa diatasi dengan menggunakan pala.

Ramuannya:

Untuk Muntaber:
1 butir biji pala beserta bungax,
5 gram jintan putih,
10 gram jahe, dan
1 buah delima yang diambil kulitnya.
Semua bahan ditumbuk halus. Kemudian tambahkan santan kelapa dan minyak kayu putih secukupnya. Aduk dan balurkan pada bagian perut dan uluhati penderita.

Untuk kepala pusing:
5 gram biji pala
7 lembar daun sirih, dan
7 butir cengkeh
dihaluskan, lalu ditambah air secukupnya. Tempelkan pada tengkuk dan ubun-ubun penderita.

Untuk migrain:
3 gram biji pala
5 gram lada
5 butir cengkih
5 gram kayu manis, dan
5 gram jahe
bahan-bahan tersebut dijadikan bubuk, lalu diseduh dengan air panas. Saring dan diminum secara teratur.

Untuk sakit telinga:
5 gram biji pala dan
1 butir biji mahoni
dihaluskan atau ditumbuk. Kemudian direbus dengan 500 cc air hingga mendidih dan diraring. Setelah dingin, teteskan pada telinga 3 kali sehari. Atau
1 butir buah pala dan 10 gram kencur ditumbuk, lalu ditambahkan 2 sendok makan air masak. Kemudian diperas dan air hasil perasannya ditetes pada anak telinga sebanyak 2 sampai 3 tetes, 3 kali sehari.

Untuk kencing manis:
5 gram biji pala
5 gram biji pinang
10 gram kulit kapuk, dan
gula diet secukupnya.
Bahan direbus dengan air mendidih, lalu disaring dan airnya diminum.

Untuk perut kembung:
5 gram biji pala,
4 butir kapulaga,
5 gram jahe,
1 butir bunga lawang,
50 gram lobak.
Bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Airnya disaring dan diminum selagi hangat.

Untuk muntah pada anak-anak:
3 gram biji pala,
mangga secukupnya, dan
30 gram gula merah.
Bahan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Untuk menambah nafsu makan:
3 gram biji pala,
2 butir sunboi atau kiam boi yang dibuang bijinya,
asam jawa, dan
gula merah secukupnya.
Bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Ramuan disaring dan diminum selagi hangat.

Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.

Read More..

Buah Pala Untuk Masakan

|

Aroma wangi buah pala yang dijadikan sebagai pelezat makanan hingga saat ini masih digunakan oleh Negara-negara terkemuka di dunia. Masakan-masakan dari timur-tengah masih menggunakan buah pala untuk masakan mereka. Negara-negara timur tengah seprti arab, Tunisia, maroko dan iran adalah beberapa diantaranya. Demikian pula di India, pala juga masih digunakan sebaga penyedap pada masakan mereka, salah satunya adalah masala.

Selain digunakan sebagai rempah-rempah pada berbagi jenis masakan, pala juga menghasilkan minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik.
Pada awalnya, di eropa pala digunakan untuk penambah rasa pada bir. Kemudian pala digunakan sebagai penyedap pada kue, biscuit, buah campuran dan juga campuran pad kua keju serta saus masakan.

Pala di Italia merupakan campuran untuk sayur bayam dan mie Italia seperti ravioli. Di belanda, pala digunakan untuk campuran sayuran, kentang, kol, masakan daging, sup dan saus. Di perancis, pala merupakan salah satu dari empat campuran rempah pada saus yang disebut quatre epices atau saus empat rempah. Dan di kepulauan karibia, pala dijadikan sebagai menu penutup, yaitu es krim pala.

Selain itu, pala juga digunakan untuk daging yang di masak lama, seperti ragu (ragout), sosis, dan roti isi daging (sandwich).

Read More..

Kepulauan Banda

|

Kepulauan Banda atau yang lebih dikenal dengan nama Banda Naira, terletak di propinsi Maluku, sebelah selatan pulau Seram dan di bagian tenggara pulau Ambon. Banda Naira ,adalah suatu gugusan kepulauan yang terbentang di laut Banda.

Taman laut yang indah terhampar di sepanjang laut kepulauan Banda Naira. Sebuah gunung api aktif menjulang tinggi dari kedalaman laut Banda yang dalam dan kaya akan ikan dan biota lautnya.

Penduduk Banda tersebar disemua pulau yang berada dalam gugusan kepulauan Banda Naira, terkecuali dua buah pulau yang tidak berpenghuni, yaitu pulau Karaka dan pulau Manukang. Penduduk Banda merupakan campuran keturunan asli Banda Naira dengan berbagai suku bangsa, seperti Melayu Sumatera, Buton, Bugis, Banten, Arab, Cina, India, Belanda, Portugis, Spanyol dan suku bangsa lainnya yang pernah menyinggahi kepulauan Banda Naira ataupun orang-orang buangan dan para Pekerja yang dipekerjakan sebagai Pekerja di perkebunan pala oleh Penjajah Belanda.

Karena banyaknya campuran suku bangsa di kepulauan Banda Naira, maka struktur bahasa yang digunakan oleh penduduknya tersusun dari berbagai bahasa yang ikut serta dibawa masuk oleh para pendatang yang mendatangi tempat ini pada zaman dahulu. Dialeg Melayu Banda, adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh penduduk Banda Naira.

Mengunjungi kepulauan Banda Naira, sama dengan memasuki masa lampau ketika masa penjajahan Belanda. Bangunan-bangunan tua khas arsitektur Belanda hingga tanaman-tanaman yang ditanam pada masa penjajahan Belanda dapat dijumapai di Banda Naira.

Wisatawan yang melancong ke kepulauan Banda Naira-pun dapat merasakan aura semangat juang para Pejuang Banda Naira yang menentang penjajahan Belanda, hingga ketekunan dan kesabaran dari Bung Hatta, Bung Sjahrir, Iwa Kusuma Sumantri, dan dr. Tjipto Mangunkusuma dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tanah pengasingan, Banda Naira.

Read More..
 

©2009 Sonegat | Template Blue by TNB